Friday 13 November 2009

enough is enough

Jumat kemaren udah cukup bikin aku deg-degan terutama SMS dari Mama Lauren yang bilang kalo jembatan tol cikapayang akan roboh dan jatuh ditambah dia berjanji kalo tidak terjadi dia akan pindah agama,bla..bla..bla.. Yah.. cukup mengganggu secara aku harus ke gereja yang letaknya di bawah bangunan itu. Aku itu bukan orang yang percaya dengan hal-hal kaya gitu, tetapi cukup menyita perhatian ketika situasi itu dekat dengan kehidupan kita. Lalu, sebagai manusia, kita punya kebiasaan untuk menggabungkan sesuatu yang ada di kehidupannya, aku langsung keinget dengan semua pemikiran aku tentang mati. Huuff.. kaya kata Paramore "I can feel the pressure, it's getting closer now".. konflik banged untuk ke sana. Bukan antara jadi ato ga ke sana, tapi gimana kalo kejadian? gila..momon kena ujian mental, tapi ga tau lulus apa engga. Sampai di Bandung( dan ampe Pagi ini) thanks GOD.. everything is fine.. :DD makasih Tuhan.....
Okay.. setelah sampai di gereja, aku ditemenin latian piano ma temen aku. Hanya setengah jam kali ya..mon ngerasa ga mood. Akhirnya capcus dari gereja dan jalan...
Hemm... mau dimulai dari mana ya?
Akhirnya pada hari itu kita jalan sehariaan di Ciwalk karena kehujanan juga sih.
Pada hari itu aku berusaha banged untuk get out from my box, my anxiety, my stupidity, my.... everything. Yah, I did that !
Yang momon dapetin adalah ketika kita emang butuh instrumen untuk ini semua.
Untuk melepaskan segala kecemasan, this cirlce anxiety..
Kita jadi pengen keluar dari siapa sebenarnya diri kita. Mengapa? karena bagi kita ini udah semua uda cukup tapi diri kita can't face it. Oleh sebab nya, kita butuh untuk jadi orang lain yang berbeda yang bisa ngemandang semua, Hey isn't that easy?? haha enak banged yak...
Hemm.. semua pilihan hidup manusia kali yah.
Baik atau buruk, dia memilih.
seseorang berpindah agama, buka kerudung, lari dari rumah,
Mereka memilih untuk menjadi orang lain yang bukan diri mereka sendiri, yang bahkan mungkin ragu-ragu awalnya untuk melakukannya..
semuanya hanya untuk mengatakan enough, enough, enough !
Manusia itu selalu dilihat dari konteksnya. Sama aja kalo ngeliat sesuatu kita pasti memerlukan latar, berbeda latar maka akan berbeda apa yang akan dilihat. Dari pengalaman kemaren, aku belajar untuk ga nge judge seseorang segampang membalikkan telapak tangan. Bisa aja, suatu ketika.. kita ngalamin hal yang sama. Ga ada seorang pun yang bisa ngerti kita, bahkan kita juga ga mengerti. Memang, hanya Tuhan yang bisa.
Jadi.. ketika kita mengalami suatu stress yang sangat berat..
Mungkin wajar kita ingin menjadi seseorang yang berbeda, tapi.. jangan lupa itu hanya semu, buatan sementara dari makhluk yang ga sempurna. Oleh karena itu, jangan tenggelam akan hal itu, it's not you, it's not me, itu hanya masalah konteks yang mendukung hal itu terjadi.
cheers on bleacher.
Monica Tonggina S

1 comment:

  1. mon....ternyata kau bisa jg y kepikiran sms dr mama lauren???
    hahahahha....
    untung aku bru tw td pg dr budi07

    serem juga y klu itu kejadian, bnr2 menakutkan dan pastinya kita kan sulit untuk mengembalikan rasa aman kita.

    tapi monce, sayangnya pas gw bc blog lo ni, kykny tu lagu alexa ngerusak fell blog ini, hahahahah.....
    laen kali carilah lagu yang lebih pas dikit gitu

    ReplyDelete